Makna | Istilah |
---|---|
Perubahan vokal untuk menandai pelbagai fungsi gramatikal | ABLAUT |
Pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk yang lengkap; Bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frasa | ABREVIASI |
Kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat | ADJEKTIVA |
Berfungsi sebagai adjektiva, tetapi tidak dapat berinfleksi seperti adjektiva biasa; Bersifat atau berfungsi sebagai adjektiva | ADJEKTIVAL |
Kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat | ADVERBIA |
Berfungsi sebagai adverbia, tetapi tidak berinfleksi seperti adverbia biasa; Bersifat atau berfungsi sebagai adverbia | ADVERBIAL |
Mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan (tentang gaya bahasa atau makna) | AFEKTIF |
Penanggalan huruf awal atau suku awal kata | AFERESIS |
Bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna gramatikal (seperti prefiks, infiks, konfiks, atau sufiks); Bentuk (atau morfem) terikat yang dipakai untuk menurunkan kata imbuhan | AFIKS |
Proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, konfiks, sufiks) pada kata dasar | AFIKSASI |
Ketidakmampuan untuk mengungkapkan atau memakai ujaran yang dibentuk menurut pola gramatikal | AFRASIA |
Gabungan bunyi hambat dan frikatif; Bunyi hambat dengan penglepas frikatif | AFRIKAT |
Nomina yang menampilkan perbuatan, yang menyebabkan atau yang memulai suatu kejadian, atau yang mempengaruhi suatu proses; Pelaku | AGENS |
Bersifat pelaku; Sebagai pelaku | AGENTIF |
Pengimbuhan pada akar kata yang mengakibatkan perubahan makna atau pemakaian;Peleburan bunyi bahasa yang berdampingan | AGLUTINASI |
Berkaitan dengan aglutinasi | AGLUTINATIF |
Unsur yang menjadi dasar pembentukan kata (seperti graf pada grafik, biografi, apektrograf) | AKAR |
Kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar | AKRONIM |
Sistem tanda grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran;Jenis sistem tanda grafis tertentu;Huruf | AKSARA |
Tekanan suara pada kata atau suku kata | AKSEN |
Telaah sistematis tentang tekanan | AKSENTOLOGI |
Pemberian tekanan suara pada suku kata atau kata | AKSENTUASI |
Kasus yang menunjukkan fungsi sebagai objek langsung atau objek berpreposisi dalam kalimat | AKUSATIF |
Ketidakmampuan untuk berbicara karena kelainan atau kerusakan pada alat ucap luar, bukan pada pusat saraf | ALALIA |
Varian fonem berdasarkan posisi di dalam kata | ALOFON |
Variasi panjang pendeknya bunyi bahasa yang tidak distingtif;Anggota dari kronem | ALOKRON |
Anggota leksem yang telah ditentukan distribusinya | ALOLEKS |
Anggota morfem yang sama, yang variasi bentuknya disebabkan pengaruh lingkungan yang dimasukinya | ALOMORF |
Bertalian dengan pembentukan bunyi dengan mendekatkan atau menempelkan ujung atau daun lidah pada pangkal gigi;Bunyi (konsonan) yang dibuat dengan cara demikian | ALVEOLAR |
Keseluruhan makna atau isi pembicaraan; konsep dan perasaan yang disampaikan pembicara untuk dimengerti dan diterima pendengar atau pembaca | AMANAT |
Kemungkinan adanya makna lebih dari satu dalam sebuah kata, gabungan kata, atau kalimat;Ketaksaan | AMBIGUITAS |
Peningkatan nilai makna dari makna yang biasa atau buruk menjadi makna yang baik | AMELIORASI |
Sarana dalam bahasa yang digunakan untuk memperluas, memperbesar, atau memberi tekanan pada suatu objek | AMPLIFIKASI |
Jarak antara puncak gelombang bunyi dan titik rata-rata | AMPLITUDO |
Pengulangan bunyi, kata, atau struktur sintaktis pada larik-larik atau kalimat-kalimat yang berturutan untuk memperoleh efek tertentu;Hal atau fungsi merujuk kembali pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya dalam wacana (yang disebut anteseden) dengan substitusi | ANAFORA |
Pemakaian kalimat yang sengaja menyimpang dari pola yang umum | ANAKOLUTON |
Kesepadanan antara bentuk bahasa yang menjadi dasar terjadinya bentuk lain | ANALOGI |
Penyisipan vokal pendek di antara dua konsonan atau lebih untuk menyederhanakan struktur suku kata | ANAPTIKSIS |
Penyimpangan atau kelainan, dipandang dari sudut konvensi gramatikal atau semantis suatu bahasa | ANOMALI |
Informasi dalam ingatan atau konteks yang ditunjukkan oleh suatu ungkapan;Unsur terdahulu yang ditunjuk oleh ungkapan dalam suatu klausa atau kalimat | ANTESEDEN |
Perubahan bunyi oleh alat ucap yang menyediakan posisi yang diperlukan untuk menghasilkan bunyi berikutnya | ANTISIPASI |
Leksem yang berpasangan secara antonimi | ANTONIM |
Oposisi makna dalam pasangan leksikal yang dapat dijenjangkan | ANTONIMI |
Anuswara | ANUNASIKA |
Bunyi sengau atau konsonan nasal | ANUSWARA |
Penyebutan sesuatu berdasarkan penemu, pabrik pembuatnya, atau nama dalam sejarah | APELATIVA |
Berkenaan dengan ujung lidah;Bunyi atau fonem yang terjadi karena penyempitan antara ujung lidah dan gigi atas atau alveolum | APIKAL |
Hilangnya satu bunyi atau lebih pada akhir sebuah kata | APOKOPE |
Penghentian pikiran yang belum lengkap secara tiba-tiba (dapat berupa penghentian kata atau frasa, pemutusan kalimat) | APOSIOPESIS |
Ungkapan yang berfungsi menambah atau menjelaskan ungkapan sebelumnya dalam kalimat yang bersangkutan | APOSISI |
Wilayah geografis yang memiliki ciri-ciri tipologi bahasa yang bersamaan, seperti ciri-ciri lafal, leksikal, atau gramatikal | AREA |
Bahasa dan perbendaharaan kata yang bersifat rahasia dari suatu kelompok orang | ARGOT |
Nomina atau frasa nominal yang bersama-sama predikator membentuk proposisi | ARGUMEN |
Golongan fonem yang kehilangan kontras pada posisi tertentu | ARKIFONEM |
Leksem yang menetralisasi oposisi antara ciri-ciri makna beberapa leksem | ARKILEKSEM |
Unsur yang dipakai untuk membatasi atau memodifikasi nomina | ARTIKEL |
Lafal, pengucapan kata;Perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa | ARTIKULASI |
Bagian alat ucap yang dapat bergerak | ARTIKULATOR |
Bunyi afrikat yang dihasilkan pada gigi | ASIBILAN |
Proses terjadinya konsonan plosif menjadi konsonan sibilan karena asimilasi | ASIBILASI |
Tidak dapat membentuk suku kata atau tidak dapat menjadi inti suku kata (tentang bunyi bahasa) | ASILABIS |
Perubahan bunyi konsonan akibat pengaruh konsonan yang berdekatan | ASIMILASI |
Penghilangan konjungsi dalam frasa, klausa, atau kalimat | ASINDETON |
Artikulasi konsonan hambat yang disertai letupan napas yang cukup keras sehingga dapat didengar | ASPIRASI |
Bunyi bahasa yang dihasilkan dengan pergeseran dalam rongga | ASPIRAT |
Perangkat peta yang menggambarkan distribusi ciri-ciri dialek | ATLAS DIALEK |
Penjelas | ATRIBUT |
Bentuk kata yang terjadi dengan penambahan afiks yang bermakna besar | AUGMENTATIF |
Imbuhan yang dirangkaikan di depan kata;Prefiks | AWALAN |
Sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri | BAHASA |
Penyimpangan dalam ucapan, tata bahasa, atau perbendaharaan kata dari ragam standar | BARBARISME |
Bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang dilakukan untuk orang lain | BENEFAKTIF |
Gabungan isoglos yang menjadi penanda batas dialek atau bahasa | BERKAS ISOGLOS |
Dihasilkan dengan menyempitkan kedua bibir;Bunyi atau fonem yang terjadi karena penyempitan kedua bibir | BILABIAL |
Pemakaian dua bahasa atau lebih oleh penutur bahasa atau oleh suatu masyarakat bahasa | BILINGUALISME |
Berdiri atas dua kata atau dua unsur;Gabungan yang dapat dibagi dua (mungkin lebih dari dua) | BINOMIAL |
Keringkasan bicara | BRAKILOGI |
Imbuhan | BUBUHAN |
Kesan pada pusat saraf sebagai akibat getaran gendangan telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara | BUNYI |
Tanda atau sifat suatu bentuk kebahasaan | CIRI |
Kata yang menduduki fungsi sebagai objek tidak langsung dari kata kerja | DATIF |
Hilangnya infleksi;Terjadinya pergantian morfem inflektif oleh unsur lain | DEFLEKSI |
Hilangnya kontras antara beberapa fonem dalam sejarah suatu bahasa | DEFONOLOGISASI |
Hal atau fungsi menunjuk sesuatu di luar bahasa;Kata yang mengacu kpada persona, waktu, dan tempat suatu tuturan | DEIKSIS |
Sistem fleksi mengenai bentuk (nomina, adjektiva, pronomina, dsb) untuk menyatakan perbedaan kategori (genus atau kasus); | DEKLINASI |
Proses peleburan sebuah kreol ke dalam pijin semula dan terjadi apabila kreol itu bertemu dengan pijin semula | DEKREOLISASI |
Penghilangan labialisasi | DELABIALISASI |
Kata yang berfungsi untuk menunjuk atau menandai secara khusus orang atau benda | DEMONSTRATIVA |
Penghilangan bunyi nasal | DENASALISASI |
Berasal atau dibentuk dari nomina | DENOMINAL |
Makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif | DENOTASI |
Berhubungan dengan gigi atas dalam proses artikulasi suatu bunyi;Terjadi karena penyempitan atau persentuhan antara (ujung) lidah dan gigi;Bunyi terbentuk dengan cara demikian | DENTAL |
Penghilangan bunyi palatal | DEPALATALISASI |
Hubungan antara unsur-unsur gramatikal dengan salah satu sebagai penguasa dan lainnya sebagai unsur bergantung (dikuasai) | DEPENDENSI |
Hubungan antara unsur bahasa secara linear;Realisasi dari urutan | DERET |
Pengimbuhan afiks yang tidak bersifat infleksi pada bentuk dasar untuk membentuk kata | DERIVASI |
Kata berimbuhan;Kata turunan | DERIVAT |
Berasal dari dasar kata (yang memperoleh imbuhan) | DERIVATIF |
Satuan untuk menyatakan intensitas bunyi relatif pada skala dari 0 untuk rata-rata bunyi yang dapat didengar sampai 130 untuk rata-rata bunyi pada ambang pendengaran tertinggi | DESIBEL |
Afiks penanda fleksi | DESINENS |
kamus bahasa daerah
Monday, June 20, 2016
Istilah Linguistik
Daftar Istilah Linguistik
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment