Istilah umum dan khusus:
Acapella: musik vokal tanpa diiringi oleh instrument
Accent: penekanan pada not
Al Fine: sampai akhir
Alto: suara rendah wanita
Avant-garde: cara bermusik yang tidak konvensional (umum)
Ballad: lagu yang berirama lambat seakan–akan bercerita
Baritone: pertengahan suara antara tenor dan bass pada vokal pria/alat musik
Bass: suara terendah dari vokal pria atau nada terendah pada musik
Beat: ketukan teratur sebagai pedoman meter, ritme, dan tempo
Birama: ketukan yang berulang – ulang
Bridge: bagian transisi antara dua tema musik
Chord: harmonisasi tiga nada atau lebih
Chromatic: susunan/penggunaan melodik atau harmonik dari 12 nada
Coda: bagian penutup dari musik
Crescendo: suara menjadi keras secara bertahap
Decrescendo: suara menjadi lembut secara bertahap
Diatonik: nada yang terdiri dari tujuh tangga nada
Double-stop: dua nada di bunyikan serempak pada instrument string
Downbeat: ketukan pertama pada bar
Duet/Duo : komposisi yang menampilkan dua pemain
Duplet: tiga ketuk dibagi dua dengan nilai tempo yang sama
Dynamic: berkenaan dengan volume dan kelembutan
Finale: tema penutup
Fine (Ending): akhir dari komposisi
Forte: dimainkan secara keras
Fortissimo: dimainkan secara sangat keras
Glissando (Gliss): memainkan nada pada piano dengan kecepatan tinggi
Gracioco: berekspresi dengan indah
Half-step: jarak interval setengah nada
Harmoni: perpaduan bunyi yang selaras
Horn Section (Brass Section): kelompok pemain alat tiup pada band
Interval: jarak antara dua nada
Jam Session: bermain musik dalam kelompok secara informal/tidak resmi
Laidback: bermain sedikit diperlambat
Largo: dengan sangat lambat
Lento: dimainkan dengan pelan dan berhubungan
Maestoso: berekspresi dengan khidmat
Markato: berekspresi dengan tekanan
Melodi: rangkaian nada–nada yang tinggi rendahnya teratur
Metronom: alat yang membunyikan jumlah ketukan per-menit
Mezza De Voice: suara menjadi keras lalu menjadi lembut kembali
Mezzo Forte: dimainkan secara agak keras
Microtone: jarak lebih kecil dari setengah nada (half-step)
Moderato: dimainkan dengan kecepatan sedang
Modulasi: perubahan dari satu dasar nada ke dasar nada yang lain dengan melepaskan dasar nada pertama secara mutlak
Motif: melodi singkat yang sangat khas
Natural: kembali ke asal/semula.
Not: simbol tertulis untuk nada
Octave: interval ke delapan dari nada diatonis
Part: Merupakan bagian dari komposisi musik atau bagian dari sebuah instrument tertentu
Pentatonik: nada yang terdiri dari lima tangga nada
Phrase: melodi singkat yang terbentuk dari beberapa motif
Pitch: tinggi rendahnya nada atau suara
Polce: berekspresi dengan manis
Presto: lebih cepat dari Allegro
Quarduplet: ketukan yang di bagi empat ketuk
Quartet: kelompok empat pemain
Quintet: kelompok lima pemain
Quintuplet: ketukan yang dibagi dengan lima ketuk
Refrain: bagian dari komposisi lagu yang di ulang beberapa kali
Rest: tanda istirahat, semua instrument musik tidak dimainkan
Rhythm/ritme/irama: berhubungan dengan ketukan tempo, ketukan yang menyatakan penjiwaan lagu.
Rhythm Sections: kelompok instrument yang merupakan bagian dari band
Riff: phrasing pendek yang di ulang-ulang.
Ritardando: kecepatan yang diperlambat secara bertahap
Root: nada dasar chord
Rubato: teknik memainkan melodi tanpa mematuhi nilai nada-nada
Rushing: tempo permainan yang terburu-buru dan mendahului
Scat-singing: vokal dengan menggunakan kata-kata yang tidak bermakna
Score: notasi musik yang memainkan aransemen musik secara keseluruhan (full score)
Semi-tone (Mikro Tone): frekuensi diantara interval half-step
Septet: kelompok tujuh pemain
Septuplet: ketukan yang dibagi tujuh ketuk.
Sharp: tanda untuk naik ½ nada
Shuffle: gabungan irama rock dengan swing
Slide (Bending Note): nada yang dibelokan atau bergeser
Slowly: dimainkan dengan kecepatan lambat
Solo: komposisi untuk seorang pemain, sendiri atau diiringi
Soprano: vokal wanita atau sebutan bagi alat musik dengan wilayah tinggi
Standard: jenis lagu-lagu yang terpopuler di kalangan musik Jazz
Stave: 5 garis paralel pada partitur
Subdominant: nada keempat pada nada diatonis
Submediant: nada keenam pada nada diatonis
Supertonic: nada kedua pada nada diatonis
Suspension: non-chordal tone yang ditahan dari nada sebelumnya
Tempo: kecepatan ketukan
Tenor: suara tertinggi pada vokal pria
Tetrachord: hubungan/urutan empat nada konsekutif (tersusun) dari dua nada
Timbre: kualitas atau warna suara/nada
Tonality: menyatakan bunyi atau warna suara
Tone: bunyi nada.
Tonging: pengaturan posisi lidah pada alat musik tiup
Touch: gaya sentuh pemain, khususnya untuk keyboard/instrument ber-senar
Transcription: musik yang tertulis atau disebut juga sheet musik
Transposition: menulis kembali atau memainkan musik dengan mengubah tingkat nadanya
Tremolo: teknik memainkan perulangan nada dengan sangat cepat
Triad: chord dengan tiga nada
Trio: kelompok yang terdiri dari tiga pemain
Triplet: 1 ketuk/ketukan genap yang dibagi tiga dengan nilai yang sama rata
Tune: lagu/melodi yang terdengar harmonis atau selaras
Tuner: alat untuk menyelaraskan nada
Tunning Fork (Garpu Tala): alat berbentuk huruf ‘U’ untuk menimbang nada
Tuplet: pembagian ketukan
Tutti: semua pemain memainkan hal yang sama
Unisono: nada yang sama dimainkan oleh dua pemain atau lebih
Upright Piano: jenis piano dengan senar-senar terentangkan berdiri tegak
Vibrato: nada yang bergetar/teknik menggetarkan nada
Waltz: ketukan tiga perempat
Zelosamente: dengan penuh semangat
Zeloso: dengan semangat
Zitternd: bergetar
Amplifier: alat elektronik yang dapat menghasilkan sound (suara)
Aransemen: menyusun komposisi musik
Band: grup musik yang terdiri dari vokal, gitar, bass, drum, piano, dll
Distortion: efek sound yang menghasilkan suara yang pecah dan panjang
Feel: menggunakan perasaan saat bermain musik
Fingerboard: fret-fret pada gitar
Fingerstyle: gaya permainan gitar dengan menggunakan petikan jari
Frekuensi: getaran gelombang per detik
Fret: leher pada gitar atau alat musik sejenisnya
Genre: aliran-aliran musik
Groove: musik yang memiliki ritem dan beat yang menghentak
Homofonik: terdapat nada-nada yang berpasangan
Instinct: naluri (kepekaan respon) bermusik
Instrument: alat musik yang dimainkan
Interlude: selingan melodi atau improvisasi di dalam lagu/musik
Intro: permulaan lagu/musik
Jam: improvisasi spontan
Master (Maestro): pakar musik; orang yang ahli dalam bermusik
Melodious: musik yang banyak menonjolkan unsur melodi
Monofonik: nada tunggal (single note)
Mood: suasana hati saat bermain musik
Nada: tinggi rendahnya bunyi
Picking: teknik memetik gitar dengan pick (klaper)
Plucking: tehnik petikan gitar
Polifonik: terdapat banyak nada yang dibunyikan
Repeat and Fade: penutup lagu/musik yang terus dimainkan tanpa akhir yang terikat.
Repeat: pengulangan yang sama dengan bunyi birama sebelumnya
Simfoni: musik yang ditulis untuk orkes lengkap, biasanya terdiri empat bagian.
Soul: penjiwaan lagu/musik
Sound: karakter suara yang dikeluarkan oleh instrumen musik atau vokal
String: senar gitar dari bahan baja (senar kawat)
Timing: teknik memainkan nada pada hitungan beat (ketukan)
Tuts: tombol pada piano atau instrumen sejenisnya
Volume: tingkat (level) keras tidaknya suara yang dibunyikan
Istilah Alat Musik (Instrument)
Alat Musik Tiup:
Bason/fagot: alat musik tiup terbuat dari kayu dan memiliki panjang sekitar 2,5 meter.
Harmonika: alat musik tiup yang cara memainkannya dengan meniup dan menghisap lubang.
Horn: dikenal juga sebagai French Horn, adalah alat musik tiup logam yang kerap dimainkan dalam sebuah marching band.
Klarinet: alat musik tiup terbuat dari kayu (woodwind) berbentuk batangan memanjang.
Pianika/melodika: alat musik yang cara memainkannya dengan meniup dan menekan pada papan keyboard.
Recorder: alat musik tiup mirip suling terbuat dari plastik. Di Indonesia banyak terdapat recorder dan sering dijadikan alat musik dalam pembelajaran di sekolah menengah pertama.
Saksofon: alat musik tiup berjenis logam dan bentuknya membentuk huruf ‘U’.
Seruling/suling: alat musik tiup terbuat dari bambu atau kayu. Adapun suling modern terbuat dari perak, emas ataupun perpaduannya.
Terompet: alat musik tiup berjenis logam dan hanya memiliki tiga tombol disertai teknik embouchure untuk menghasilkan nada yang berbeda.
Tuba: alat musik tiup berjenis logam mirip seperti saksofon dan terompet.
Alat Musik Gesek:
Biola: alat musik gesek yang memiliki empat utas dawai dan digesek dengan alat semacam busur. Biola lebih kecil dari cello dan kontra bass, dan dimainkan dengan cara diapit diatas dagu dan dibentangkan diatas lengan sembari menggesek busur pada senar.
Cello: mirip dengan biola, kadang disebut sebagai violoncello, namun memiliki ukuran yang lebih besar dari biola dan lebih kecil dari kontra bass.
Kontra Bas: alat musik gesek seperti cello dan biola namun lebih besar dan merupakan alat musik bass bersenar pertama muncul di dunia.
Rebab: alat musik gesek tradisional dengan jumlah dua atau tiga utas dawai logam.
Alat Musik Petik
Banjo: alat musik petik dengan empat senar.
Bas: alat musik petik namun menghasilkan nada berjenis suara bass (suara terendah penyanyi pria).
Gitar: alat musik petik bersenar lima.
Harpa: alat musik petik besar bersenar banyak dan tubuh dari harpa biasanya berbentuk segitiga.
Mandolin: alat musik petik tradisional yang dimainkan seperti biola namun dengan cara memetik dawai.
Sasando: alat musik dawai berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Siter: alat musik petik tradisional bersenar 11 hingga 13 yang masuk dalam kelompok gamelan.
Ukulele: alat musik petik seperti gitar dan berukuran kecil sekitar 20 inci. Di Indonesia sering disebut sebagai kencrung dan kerap dijadikan instrumen musik keroncong.
Alat Musik Tekan
Keyboard: alat musik tekan sama seperti piano dan organ namun memiliki ukuran yang lebih portabel. Hasil bunyi yang dihasilkan keyboard bisa seperti terompet, suling, gitar, dan beberapa instrumen lainnya.
Organ: alat musik yang dimainkan dengan cara yang sama seperti piano yaitu ditekan.
Piano: alat musik berukuran besar berbentuk meja dan dimainkan dengan cara ditekan.
Alat Musik Pukul/Perkusi
Angklung: alat musik terdiri dari barisan batangan bambu dan dibunyikan dengan cara digoyang sehingga batangan bambu bergesekkan dengan yang lainnya dan menimbulkan bunyi.
Arumba: kumpulan alat musik terbuat dari bambu.
Calung: alat musik yang terdiri dari barisan batangan bambu dan dibunyikan dengan cara dipukul.
Drum set: alat musik pukul terdiri dari tiga macam perangkat yaitu drum, simbal, dan perangkat keras.
Gendang: alat musik pukul dalam kelompok genderang terbuat dari kulit binatang diulurkan pada bagian tabung kayu yang terbuka.
Gong: alat musik pukul yang terbuat dari logam dan berukuran besar.
Ketipung: alat musik yang mirip dengan gendang tapi dengan ukuran yang lebih kecil.
Kulintang: alat musik yang terdiri dari rentetan gong kecil diletakkan secara mendatar.
Rebana: alat musik pukul berbentuk bundar dan pipih terbuat dari kayu dan kulit kambing.
Simbal: alat musik pukul yang berbentuk piringan logam.
Tamborin: alat musik tabuh sekaligus dimainkan dengan cara digoyangkan agar menghasilkan suara gemerincing.
Triangle: alat musik pukul berbahan logam dan berbentuk segitiga.
Vibrafon: alat musik yang dimainkan dengan cara memukul batangan-batangan alumunium yang terjajar diatas meja vibrafon.
Xilofon: seperti vibrafon tapi objek yang dipukul adalah batangan-batangan kayu.
No comments :
Post a Comment